Allah Subhanahu wa ta'ala mengingat orang mukmin :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَـٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.
maka terkait dengan Perayaan Halloween sebagai seorang Muslim tetap harus senantiasa ingat Petunjut Allah dalam Qs Isra' 36 tersebut, setidaknya sebelum seorang Mukmin mengikuti perayaan tersebut maka perlu sekali mengetahui tentang Perayaan tersebut.
Halloween sendiri menurut akar kata, berasal dari bahasa Inggris ”Hallow” yang artinya keramat atau suci. Upacara Haloween ini, sebenarnya berasal beberapa abad sebelum Kristiani. Kaum paganis bangsa Inggris dan Irlandia kuno, meyakini bahwa pada malam 31 Oktober, Tuhan memainkan tipu muslihat terhadap para penyembahnya yang tidak abadi (mortal), dengan membawa bahaya, ketakutan dan supernatural. Mereka juga meyakini bahwa, ruh (souls) orang-orang yang telah meninggal dibiarkan berkeliaran bebas dan dapat mengunjungi kembali rumah-rumah mereka, serta serombongan besar arwah jahat bergentayangan menejelajahi bumi.
Intinya,
mereka (kaum paganis Inggris dan Irlandia Kuno) meyakini bahwa malam 31
Oktober adalah malam yang mencekam dan mengerikan, yang dipenuhi oleh
arwah bergentayangan, hantu, penyihir, hobgoblin (hantu yang berpostur pendek), black cats
(kucing hitam, sebagai simbol penyihir), para peri jahat dan iblis.
Untuk menangkal kejahatan malam tersebut dan mencegah kemarahan para
dewa (’tuhan’), mereka mengorbankan dan memberikan ’sesajen’ serta
menyalakan api unggun yang besar di puncak bukit untuk menakuti dan
menjauhkan arwah jahat.
Setelah
kaum paganis Romawi menaklukkan Inggris, mereka menambahkan beberapa
mitos pada tanggal 31 Oktober ini berupa festival panen buah-buahan,
dalam rangka menghormati dan memuliakan Pomona, dewi buah-buahan.
Beberapa tahun kemudian, gereja Kristian Barat pertama, merayakan
peringatan hari ”All-Saints” atau ”All-Hallows” pada siang hari 31
Oktober, dan pada malamnya mereka merayakan ”Hallows-Eve” (Malam
Suci/Keramat) atau ”Halloween”. Mereka tetap mengadopsi beberapa warisan
pagan (berhalais) dengan tetap meyakini bahwa pada malam tersebut,
orang-orang mati berjalan diantara mereka dan para penyihir serta warlock terbang berseliweran di tengah-tengah mereka, dan api unggun tetap dinyalakan untuk menjauhkan para arwah jahat dari mereka.
Secara
perlahan-lahan, Halloween pun berubah menjadi bagian peribadatan dan
kebiasaan keluarga. Pada abad ke-19, ritual kebiasaan ini mulai
berkembang, dan seloroh tentang penyihir pun dirubah dan diganti dengan tricks (permainan) dan games
yang dimainkan oleh anak-anak dan remaja. Halloween masih tetap
menyimpan akar paganis berhalais, rumah dan halaman masih dipenuhi oleh
dekorasi gambar-gambar menyeramkan dan menakutkan pada malam Halloween.
Anak-anak mewarnai wajah mereka dan memakai kostum aneh, lalu berkunjung
dari satu rumah ke rumah yang lain, sembari berteriak
”TRICK-OR-TREAT!!!”. Ritual menyediakan ’sesajen’ makan dan minum bagi
para arwah digantikan dengan memberikan permen dan gula-gula kepada
anak-anak berkostum, dan api unggun untuk mengusir roh jahat dirubah
dengan ”Jack-O-Lantern”, yaitu sebuah labu yang tengahnya berlubang dan
diukir dengan wajah menyeramkan serta diberi lilin di dalamnya.
Secara
prinsip, Halloween sebenarnya berangkat dari ritual kuno yang
melibatkan keyakinan terhadap arwah orang mati dan penyembahan kepada
setan. Halloween, menurut mereka adalah hari keramat, dimana pada saat
itu setan, iblis, penyihir dan segala bentuk makhluk supranatural
berkeliaran bebas. Sehingga untuk mengusir arwah ini, diperlukan
ritual-ritual khusus. Hal ini tentu saja di dalam Islam adalah terlarang
dan haram hukumnya.
Menjelang akhir bulan Oktober ini, masyarakat Barat Eropa tampak sibuk memakai kostum aneh dan freak,
mereka berkostum dengan pakaian menakutkan ala setan-setan ala
imajinasi dan mitos mereka. Buah labu pun dipotong dan diukir dengan
wajah mengerikan kemudian diberi lilin atau lampu di dalamnya, dan
dipajang di rumah-rumah [i.e Jack-O-Lantern]. Anak-anak berkeliaran
dengan kostum anehnya pada malam hari, berkunjung dari satu rumah ke
rumah lainnya sembari berteriak ”Trick or Treat!”, untuk mendapatkan
permen dan gula-gula. Rumah-rumah, halaman, lapangan, mall-mall, plaza,
tempat perbelanjaan dan tempat umum lainnya, sibuk menyambut perayaan
aneh ini dengan dekorasi-dekorasi aneh. Ya, perayaan ini adalah perayaan
Halloween.
Bagaimana Sikap Muslim?Sebagai Seorang Muslim yang baik dalam menyikapi berbagai persoalan maka yang dijadikan petunjuk dan rujukan adalah Al Qur'an dan Assunah.
dan terkait masalah ini semoga kita senantiasa ingat Firman Allah ini :
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَـٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
(Qs Al Maidah 48) Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu. Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Qs Al Kahfi 28 Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Kemudian memperhatikan dari peringatan Rasulullah ini :
Dari Abi Sa’id radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا
بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ
لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى
قَالَ فَمَنْ
“Kalian benar-benar akan meniru sunnah
(jalan/tata cara) orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal
dan sehasta demi sehasta, sampai-sampai sekiranya mereka memasuki lubang
biawak kalian pun juga turut mengikutinya.” Kami (para sahabat)
bertanya : ”Apakah Yahudi dan Nasrani?” Rasulullah menjawab : ”siapa
lagi?” [HR Bukhari, Bab Ma Dzakaro ’an Bani Isra’il 11/272]
Setelah mengetahui latar belakang sejarah Perayaan Halloween dan juga ingat akan Petunjuk Allah dan RasulNya,maka pantaskah Seorang Muslim ikut ikutan merayakan tersebut?
Setelah mengetahui latar belakang sejarah Perayaan Halloween dan juga ingat akan Petunjuk Allah dan RasulNya,maka pantaskah Seorang Muslim ikut ikutan merayakan tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar