Arda Chandra
:
Terima kasih pak Esra Alfred Soru, Soal rumusan
dosa dan perbuatan baik sudah cukup lengkap saya terima penjelasannya..
Dari penjelasan anda diatas bisa saya rumuskan
beberapa hal :
1. bagi Kristen yang benar-benar percaya maka
keimanan yang ada dalam dirinya tidak pernah akan hilang lagi sampai kapanpun
sekalipun dia berbuat dosa.
2. bagi Kristen yang benar-benar percaya maka
hidup mereka selanjutnya akan dibimbing roh kudus, sekalipun melakukan dosa
namun itu muncul karena kelemahan mereka sebagai manusia bukan karena tidak
beriman.
Seseorang menjadi Kristen biasanya melalui 2 hal :
(1) Kristen sejak lahir (2) merupakan konversi dari pemeluk agama lain, namun
saya lihat dari penjelasan anda, mulainya orang tersebut dikatakan menjadi
Kristen yang benar-benar adalah ketika dia menyatakan diri percaya kepada
penebusan yang dilakukan Yesus.
Pertanyaannya :
1. Bagaimana proses dan tanda-tandanya orang
tersebut baru dikatakan sebagai orang yang percaya..?
2. Bisa terjadi bahwa orang yang sudah percaya
ternyata kembali menjadi tidak beriman, kira-kira apa yang terjadi pada orang
tersebut..??
Esra Alfred
Soru :
[[[[Dari penjelasan anda diatas bisa saya rumuskan
beberapa hal :
1. bagi Kristen yang benar-benar percaya maka keimanan
yang ada dalam dirinya tidak pernah akan hilang lagi sampai kapanpun sekalipun
dia berbuat dosa.]]]]
Esra : ya juga betul tetapi kalau sesuai konteks
pembahasan kita, lebih tepatnya keselamatannya tidak bisa hilang sekalipun dia
berbuat dosa. Karena untuk dosa2 itu juga penebusan sudah berlaku.
=====
[[[[2. bagi Kristen yang benar-benar percaya maka
hidup mereka selanjutnya akan dibimbing roh kudus, sekalipun melakukan dosa
namun itu muncul karena kelemahan mereka sebagai manusia bukan karena tidak
beriman.]]]]
Esra : Ya benar! Dan itu terlihat dari sikapnya
terhadap dosa. Ia sebenarnya membenci dosa, tetapi kelemahannya membuat ia
melakukan dosa itu. Dan itu membuat ia tidak tenang. Jadi dia justru menderita
konflik di dalam batinnya terkait dosa2 yang dibuat ketimbang menikmatinya.
=====
Esra : Jika yang dimaksud adalah “beragama
Kristen” maka itu benar. Ia bisa lahir dari keluarga Kristen dan karena itu
memeluk agama Kristen. Tetapi kalau bicara tentang Kristen yg sesungguhnya,
maka tak ada orang yang lahir langsung jadi Kristen. Kekristenan dimulai ketika
orang itu secara pribadi beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya seperti yang anda katakan :
“namun saya lihat dari penjelasan anda, mulainya
orang tersebut dikatakan menjadi Kristen yang benar-benar adalah ketika dia
menyatakan diri percaya kepada penebusan yang dilakukan Yesus”
=====
[[[[(2) merupakan konversi dari pemeluk agama
lain,]]]]
Esra : Agama lain yang masuk menjadi agama Kristen
pun belum tentu menjadi Kristen yang sesungguhnya. Kecuali dia benar-benar
percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Persoalannya adalah ada
juga banyak orang non Kristen yang masuk menjadi agama Kristen karena
alasan-alasan yang lain. Misalnya karena pacar / isterinya / suaminya Kristen.
Dia bisa saja beragama Krisrten tetapi tidak pernah menjadi Kristen yg sejati
sampai dia benar-benar percaya sebagaimana yang saya jelaskan di atas.
Karena itu pula sebenarnya semua upaya
Kristenisasi yang berusaha menjadikan orang lain beragama Kristen tetapi bukan
melalui pemberitaan Injil adalah cara yang salah dan tak bermanfaat. Misalnya
melalui kawin mawin, melalui iming-iming harta, kedudukan, dsb. Itu hanya
memperbanyak orang beragama Kristen tetapi tidak memperbanyak orang yang
diselamatkan. Saya tidak pernah menyetujui cara-cara ini.
=====
[[[[namun saya lihat dari penjelasan anda,
mulainya orang tersebut dikatakan menjadi Kristen yang benar-benar adalah
ketika dia menyatakan diri percaya kepada penebusan yang dilakukan Yesus.]]]]
Esra : Ya benar sekali!
[[[[Pertanyaannya : 1. Bagaimana proses dan
tanda-tandanya orang tersebut baru dikatakan sebagai orang yang percaya..?]]]]
Esra : Ini pertanyaan yang bagus, penting dan agak
panjang jawabannya.
1. Orang itu harus mendengar Injil yang
sesungguhnya.
Rom 10:13-14 - “Sebab, barangsiapa yang berseru
kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru
kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? BAGAIMANA MEREKA DAPAT PERCAYA
KEPADA DIA, JIKA MEREKA TIDAK MENDENGAR TENTANG DIA. Bagaimana mereka mendengar
tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya?”.
Rom 10:17 - “Jadi, IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN,
DAN PENDENGARAN OLEH FIRMAN KRISTUS”.
2. Dia mengerti inti Injil itu.
Yang dimengerti adalah inti injil, bukan
doktrin-doktrin yang tinggi-tinggi seperti Predestinasi, Tritunggal, dsb.
Jika tidak mengerti dan lalu mengaku percaya, lalu
apa yang dia percayai? Atau mengerti secara salah, maka tentu yang dia percayai
sesuatu yang salah. Itu tidak bisa disebut sebagai iman yang sesungguhnya.
Mat 13:23 - tanah subur itu ‘mendengar firman itu
DAN MENGERTI’
3. Dia membuka harinya dan menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.
Kisah Para Rasul 16:31 : Jawab mereka:
"PERCAYALAH KEPADA TUHAN YESUS KRISTUS dan engkau akan selamat…..
Di sini perlu saya jelaskan bahwa Kitab Suci
menunjukkan bahwa ‘iman yang menyelamatkan’ (saving faith) adalah iman kepada
Kristus, dan ini HARUS BERHUBUNGAN DENGAN PENEBUSAN DOSANYA dan bukan sekedar
percaya bahwa Yesus ada, bisa menyembuhkan penyakit, bisa melakukan mujizat,
menolong dari problem, dsb.
Ini terlihat dari banyak ayat seperti:
Ro 3:25a - “Kristus Yesus telah ditentukan Allah
menjadi jalan pendamaian KARENA IMAN, DALAM DARAHNYA”. NIV: ‘through faith in
his blood’ (= melalui iman dalam / kepada darahNya).
Rom 5:9 - “Lebih-lebih, karena kita sekarang telah
DIBENARKAN OLEH DARAHNYA, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah”.
Mat 1:21 - nama ‘Yesus’ diberikan karena Ia yang
menyelamatkan umatNya dari dosa.
Jadi, pengertian minimal yang harus ada pada
seorang kristen adalah bahwa Yesus adalah Allah, yang telah menjadi manusia,
dan mati disalib untuk menebus dosa-dosanya, dan bahwa IA DISELAMATKAN BUKAN
KARENA PERBUATAN BAIKNYA, TETAPI SEMATA-MATA KARENA JASA PENEBUSAN KRISTUS,
YANG IA TERIMA MELALUI IMAN.
4. Karena salah 1 berita Injil adalah menyangkut
Yesus yang menebus SELURUH DOSAnya, dan karena itu ia pasti diselamatkan, maka
ciri yang harus ada dalam diri orang itu adalah keyakinan keselamatan.
Yoh 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal
kepada mereka dan MEREKA PASTI TIDAK AKAN BINASA SAMPAI SELAMA-LAMANYA dan
seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
1 Yoh 5:11 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah
mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.
5:12 Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki
Anak, ia tidak memiliki hidup. 5:13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya
KAMU YANG PERCAYA KEPADA NAMA ANAK ALLAH, TAHU, BAHWA KAMU MEMILIKI HIDUP YANG
KEKAL.
Tanpa keyakinan keselamatan seperti ini,
kekristenannya layak dicurigai. Yang yakin diselamatkan saja belum tentu
Kristen sejati (tergantung dasar keyakinannya itu apa?) apalagi yang tidak
yakin?
5. Ada kerinduan / cinta dan sikap hormat / tunduk
pada Firman Tuhan.
Yoh 8:47 - “Barangsiapa berasal dari Allah, ia
mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena
kamu tidak berasal dari Allah.’”.
6. Ia pasti mengalami pengudusan / perubahan hidup
ke arah yang positif (Yak 2:17,26).
Yak 2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika
iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Yak 2:26 : Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah
mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Pemberian Roh Kudus kepada orang yang percaya
kepada Kristus menyebabkan terjadinya pengudusan, karena Roh Kudus ini
menghasilkan buah Roh (Gal 5:22-23). Pengudusan langsung dimulai setelah
percaya, dan merupakan proses yang tidak akan pernah selesai seumur hidupnya.
Tidak ada pengudusan dimana orangnya mendadak menjadi suci / saleh luar biasa.
Pekerjaan Roh Kudus yang menguduskan ini akan
menyebabkan orang kristen itu mulai membenci dosa, dan kebencian terhadap dosa
ini akan terus bertumbuh, dan menyebabkan ia tidak mungkin meremehkan dosa,
atau bersikap santai / acuh tak acuh pada waktu ia tahu bahwa ia telah berbuat
dosa. Pada saat yang sama dalam diri orang itu akan muncul dan bertumbuh suatu
kecintaan pada kebenaran / kesucian.
Maz 119:104 - “Aku beroleh pengertian dari
titah-titahMu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta”.
Maz 119:163 - “Aku benci dan merasa jijik terhadap
dusta, tetapi TauratMu kucintai”.
Pekerjaan Roh Kudus yang menguduskannya ini
menyebabkan orang itu akan mengalami konflik dalam dirinya, yaitu konflik
antara kecenderungan daging / manusia lamanya untuk berbuat dosa, dan pekerjaan
Roh Kudus yang mendorongnya pada kekudusan. Kadang-kadang seakan-akan ada
kebencian dan kecintaan sekaligus pada suatu dosa tertentu. Ini sesuai dengan
ayat-ayat di bawah ini:
Mat 26:41 - “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah”.
Gal 5:17 - “Sebab keinginan daging berlawanan
dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -
karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa
yang kamu kehendaki”.
7. Orang Kristen yang sejati pasti mempunyai
keinginan untuk menyelamatkan orang lain (Yoh 1:41,45 Mat 9:9-10 Kis 8:1-4 1Kor
9:16b).
Keinginan menyelamatkan orang lain itu bisa
diwujudkan dengan memberitakan Injil kepadanya, mendoakannya, dan memberi
kesaksian yang baik kepadanya.
Itulah beberapa ciri dari seorang Kristen sejati.
Dengan ciri semacam ini, maaf saja, saya bahkan melihat ada begitu banyak orang
yang beragama Kristen sesungguhnya bukan Kristen sejati, sekalipun mereka aktif
ke gereja, melakukan berbagai macam upacara Kristen, itu semua hanya bersifat
lahiriah saja. Ada terlalu banyak orang Kristen yang sama sekali tidak mengerti
inti Injil.
=====
[[[[2. Bisa terjadi bahwa orang yang sudah percaya
ternyata kembali menjadi tidak beriman, kira-kira apa yang terjadi pada orang
tersebut..??]]]]
Esra : Tidak bisa! Kalau orang sampai menjadi
tidak beriman / kehilangan imannya (berhenti percaya, atau berpindah agama),
sesungguhnya dan itu adalah bukti bahwa dia tidak pernah benar2 percaya.
1 Yoh 2:19 : Memang mereka berasal dari antara
kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan
kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Yang benar-benar percaya tak akan pernah berhenti
beriman.
Yohanes 8:31 : Maka kata-Nya kepada orang-orang
Yahudi yang percaya kepada-Nya: "JIKALAU KAMU TETAP DALAM FIRMAN-KU, KAMU
BENAR-BENAR ADALAH MURID-KU
Jadi yang benar-benar murid akan tetap dalam
Firman. Yang keluar dari Firman (berhenti beriman), adalah bukan benar-benar
murid.
Arda
Chandra :
Saya sudah sampai kepada akhir diskusi kita dan
sudah banyak informasi yang didapat terkait dengan konsep keselamatan dalam
ajaran Kristen sesuai apa yang anda pahami, dan saya akan mengajukan pertanyaan
penutup. Setelah itu masing-masing kita diberi kesempatan untuk menyampaikan
'closing speech', dan diskusi ini sudah bisa diakhiri..
Dari penjelasan anda bahwa :
1. Kristen yang benar benar beriman tidak mungkin
akan keluar dari keimanannya, kalau itu yang terjadi maka artinya dia tidak
benar-benar beriman (Kristen KTP)
2. Ciri-ciri Kristen yang benar-benar beriman
sekurang-kurangnya ada 7 point seperti yang anda sampaikan.
3. Sekali beriman maka orang Kristen yang
benar-benar beriman tersebut akan tetap dalam keimanannya sampai mati.
4. Segala dosa yang dilakukan adalah akibat
kelemahan, tidak akan menghilangkan keselamatan yang sudah diperoleh karena
dosa tersebut pasti ditebus oleh Yesus.
Karena kita bicara soal iman, maka ini sifatnya
subjektif, kita tidak tahu bagaimana kadar keimanan yang dimiliki orang lain
karena itu adanya dalam qalbu/hati masing-masing. Maka saya mengajukan
pertanyaan yang sifatnya pribadi kepada anda soal ini, karena iman yang ada
dalam hati anda tentu saja anda sendiri dan Tuhan yang tahu.
Untuk menyatakan anda bukanlah Kristen KTP
melainkan benar-benar seorang Kristen dengan memiliki 7 ciri-ciri yang
disebutkan diatas, iman tersebut tidak akan hilang sampai mati, dan dosa yang
anda lakukan atau akan dilakukan sudah ditebus oleh Yesus, apakah anda bisa
menyatakan disini perkataan :"Nanti saya pasti mati dalam keadaan beriman,
karena pasti maka sekarang ini saya sudah tahu kelak dapat keselamatan, tidak
ada lagi kemungkinan lain..".
Esra Alfred
Soru :
[[[[Saya sudah sampai kepada akhir diskusi kita
dan sudah banyak informasi yang didapat terkait dengan konsep keselamatan dalam
ajaran Kristen sesuai apa yang anda pahami, dan saya akan mengajukan pertanyaan
penutup. Setelah itu masing-masing kita diberi kesempatan untuk menyampaikan
'closing speech', dan diskusi ini sudah bisa diakhiri..
Dari penjelasan anda bahwa :
1. Kristen yang benar benar beriman tidak mungkin
akan keluar dari keimanannya, kalau itu yang terjadi maka artinya dia tidak
benar-benar beriman (Kristen KTP)
2. Ciri-ciri Kristen yang benar-benar beriman
sekurang-kurangnya ada 7 point seperti yang anda sampaikan.
3. Sekali beriman maka orang Kristen yang
benar-benar beriman tersebut akan tetap dalam keimanannya sampai mati.
4. Segala dosa yang dilakukan adalah akibat
kelemahan, tidak akan menghilangkan keselamatan yang sudah diperoleh karena
dosa tersebut pasti ditebus oleh Yesus.]]]]
Esra : Ya benar sekali!
=====
[[[[Karena kita bicara soal iman, maka ini
sifatnya subjektif, kita tidak tahu bagaimana kadar keimanan yang dimiliki
orang lain karena itu adanya dalam qalbu/hati masing-masing. Maka saya
mengajukan pertanyaan yang sifatnya pribadi kepada anda soal ini, karena iman
yang ada dalam hati anda tentu saja anda sendiri dan Tuhan yang tahu.
Untuk menyatakan anda bukanlah Kristen KTP
melainkan benar-benar seorang Kristen dengan memiliki 7 ciri-ciri yang
disebutkan di atas, iman tersebut tidak akan hilang sampai mati, dan dosa yang
anda lakukan atau akan dilakukan sudah ditebus oleh Yesus, apakah anda bisa
menyatakan di sini perkataan :"Nanti saya pasti mati dalam keadaan
beriman, karena pasti maka sekarang ini saya sudah tahu kelak dapat
keselamatan, tidak ada lagi kemungkinan lain..".]]]]
Esra : Ya tepat sekali! Kapan pun saya mati,
bagaimana pun cara saya mati, saya pasti akan selamat/masuk surga. (Bukan
mudah-mudahan, bukan semoga, buka kemungkinan besar). Keyakinan dan kepastian
ini didasarkan pada janji Yesus :
Yoh 10:28-29 : (28) dan Aku memberikan hidup yang
kekal kepada mereka dan MEREKA PASTI TIDAK AKAN BINASA SAMPAI SELAMA-LAMANYA
DAN SEORANG PUN TIDAK AKAN MEREBUT MEREKA DARI TANGAN-KU. (29) Bapa-Ku, yang
memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan SEORANG PUN
TIDAK DAPAT MEREBUT MEREKA DARI TANGAN BAPA.
Saya dan semua orang yang percaya digambarkan
sedang ada dalam genggaman Yesus dan tak ada siapapun atau apapun yang bisa
merebut saya dari tanganNya (ayat 28). Seolah-olah itu masih kurang, dalam ayat
29 ditambahkan lagi bahwa saya dan semua orang yang percaya juga ada dalam
genggaman tangan Bapa yang lebih besar dari siapapun dan tak ada yang bisa
merebut orang-orang percaya dari tangan Bapa.
Tidakkah ini jaminan keselamatan yang begitu
pasti? Itu tidak bergantung pada tangan saya yang lemah jika saya memegangNya
(yang pasti akan terlempar ke neraka selama-lamanya) tetapi bergantung pada
tanganNya yang kuat yang menggenggam saya dan membawa saya sampai ke surga.
Itulah sebabnya pula Paulus berkata :
Fil 1:5-6 :(5) Aku mengucap syukur kepada Allahku karena
persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.
(6) Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang
baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus
Yesus.
Saya tambahkan pula bahwa keyakinan itu bukan
karena saya merasa hidup saya baik, bukan karena saya tanpa dosa. Saya orang
berdosa, bahkan banyak dosanya. Tetapi Anugerah Allah di dalam Yesus Kristus
yang saya percayai telah menebus semua dosa itu, bahkan dosa terakhir sebelum
saya masuk lubang kubur.
1 Yoh 2:1-2 : (1) Anak-anakku, hal-hal ini
kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun JIKA SEORANG
BERBUAT DOSA, KITA MEMPUNYAI SEORANG PENGANTARA PADA BAPA, YAITU YESUS KRISTUS,
YANG ADIL. (2) DAN IA ADALAH PENDAMAIAN UNTUK SEGALA DOSA KITA….
Jika semua dosa sudah ditebus oleh Kristus, apa
lagi yang harus saya tanggung? Tidak ada! Karena itu tak ada 1 dosa pun yang
bisa bawa saya ke neraka. Saya pasti akan diselamatkan / masuk surga. Itulah
iman kristen yang sejati.
Yoh 3:16 : Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya SETIAP
ORANG YANG PERCAYA KEPADA-NYA TIDAK BINASA, MELAINKAN BEROLEH HIDUP YANG KEKAL.
1 Yoh 5:13 : Semuanya itu kutuliskan kepada kamu,
supaya KAMU YANG PERCAYA KEPADA NAMA ANAK ALLAH, TAHU, BAHWA KAMU MEMILIKI
HIDUP YANG KEKAL.
Rom 8:1 : Demikianlah sekarang TIDAK ADA
PENGHUKUMAN BAGI MEREKA YANG ADA DI DALAM KRISTUS YESUS.
YA, TERPUJILAH YESUS KRISTUS, TUHAN DAN
JURUSELAMATKU!
9 hours ago · Edited · Like · 2
Arda
Chandra :
Baiklah pak Esra Alfred Soru, ternyata anda
memilih untuk menjawab panjang-lebar pertanyaan yang saya ajukan padahal itu
berbentuk pertanyaan tertutup yang bisa dijawab Yes or No saja untuk
menggambarkan posisi anda, apakah sebagai orang yang benar-benar Kristen atau
hanya Kristen KTP. Ini membuat pandangan saya 'agak tertutup' untuk bisa
menilai anda. Namun saya simpulkan anda menyatakan diri memang sebagai orang
Kristen yang sungguh-sungguh, karena itu anda menyatakan pasti mati dalam
keadaan beriman kelak, karena tidak ada peluang bagi Kristen sungguh-sungguh
untuk menjadi tidak beriman, maka sekarang anda sudah tahu apa yang akan
terjadi terhadap kematian anda nantinya.
Saya akah menyampaikan 'closing speech' yang
merupakan pendapat subjektif saya terhadap jalannya diskusi, dan setelah itu
giliran anda untuk menyampaikannya.
Kesimpulan yang saya dapatkan dari penjelasan yang
diberikan :
1. Aturan tentang kebaikan dan perbuatan dosa merujuk
kepada firman Tuhan dalam alkitab, namun kebaikan yang dilakukan harus
dilandasi oleh iman, jadi sekalipun bentuk kebaikan yang ada dalam alkitab
dilakukan oleh orang yang tidak beriman, maka itu tidak ada nilainya sama
sekali, orang tersebut tetap tidak mendapatkan keselamatan di dunia apalagi di
akhirat.
2. Bentuk dosa juga merujuk kepada alkitab,
terdapat perbuatan yang dikategorikan sebagai dosa, namun apabila alkitab
menyataan itu didasasri sesuatu yang dibolehkan maka itu tidak termasuk dosa, misalnya
berperang (membunuh) atas dasar membela tanah air, namun karena tidak
disebutkan alkitab, membunuh demi membela agama dan iman justru tidak
dibenarkan padahal justru hal tersebut lebih penting. Ini bisa menjadi absurd,
karena dasar dari pasukan perang salib untuk menyerang Jerusalem yang diduduki
umat Islam sebenarnya tidak ada bedanya dengan dasar pejuang Indonesia
menyerang Jogya yang diduduki Belanda dalam peristiwa 6 jam di Jogya, George
Bush menyerang Irak dan Afganistan didasari alasan keamanan nasional karena
baru saja terkena bom WTC. Dan anda menyataan itu tidak diperbolehkan oleh
alkitab.
3. Dengan konsep keselamatan seperti ini, bisa
terjadi seorang Kristen yang mendzalimi umat beragama lain akan masuk surga
sedangkan pihak yang didzalimi masuk neraka tanpa punya kesempatan untuk
membela dirinya. Ketika misalnya dia dibunuh maka dosa pembunuhan oleh Kristen
pasti ditebus Yesus, padahal seandainya orang tersebut tidak dibunuh dan
melanjutkan hidupnya masih terbuka kesempatan untuk menjadi orang yang percaya.
Pembunuhan justru menutup peluang tersebut dan si Kristen yang telah menutup
pintu keselamatan tetap ditebus dosanya.
4. Konsep keselamatan Kristen yang menyatakan
begitu menyatakan iman, maka dosa yang dilakukan setelah itu pasti akan
ditebus, bisa memunculkan manusia yang melakukan 'dosa yang disadari' karena
mengakuinya sebagai akibat kelemahan yang ada dalam dirinya, sekaligus masih
meyakini tidak akan menerima akibat apa-apa dari dosa tersebut. Kristen yang
berzina menyadari perbuatan tersebut merupakan dosa dan menyadari bahwa itu
akibat kelemahan yang tidak mungkin dihindari, lalu menyatakan hal tersebut
sudah ditebus Yesus. Kristen akan terus melakukan dosa yang disadarinya memang
merupakan dosa, penebusan oleh Yesus diharapkan akan 'meringankan beban' yang
muncul dalam hati.
4. Konsep keselamatan Kristen (yang benar-benar
beriman) sama sekali tidak membuka peluang lagi untuk tidak mendapatkan
keselamatan, karena begitu menyatakan percaya maka roh kudus sudah bekerja,
iman tidak akan lepas, dan dosa yang akan dilakukan pasti ditebus. Pernyataan
terakhir anda yang menyebutkan anda pasti mati dalam iman kelak, dan artinya
anda sudah mengetahui dari sekarang bahwa anda akan mati dalam keselamatan,
mengoreksi jawaban anda terdahulu yang meyatakan tidak seorangpun Kristen yang
tahu dalam keadaan bagaimana dia akan mati kelak. Ini mengindikasikan bahwa
sebenarnya ketika seorang Kristen menyatakan dirinya sebagai Kristen, dia
sendiri tidak mengetahui apakah dirinya merupakan Kristen yang sungguh-sungguh
atau bukan (Kristen KTP). Ini sangat manusiawi karena setelah itu mereka tetap
melakukan dosa, dan dosa akan 'menggerus' keimanan yang memuculkan keraguan
kembali. Tindakan untuk mengutip ayat alkitab ketika menjawab tuntutan agar
mereka menyatakan diri sudah pasti selamat merupakan reaksi logis untuk mencari
'catelan' agar keraguan tersebut bisa dihilangkan.
Tentu saja sebagai manusia, saya tidak bisa
menyelami isi hati orang Kristen, saya hanya bisa menduga-duga saja. Yang
mengetahui hanyalah Allah sebagai pihak Yang Maha Mengetahui segala isi hati
manusia. Melalui jalan diskusi ini saya bisa mengkonfirmasi apa yang Dia
sampaikan tentang ini :
Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa)
kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang
lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar. Dan sekali-kali
mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena
kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan
Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya. (Al-Baqarah 94-95).
Sebagai analoginya, kepastian keselamatan daam
konsep Kristen mungkin bisa digambarkan ibarat supporter PSSI yang menyanyikan
lagu 'Garuda Didadaku' ketika menyemangati kesebelasannya di stadion
:"Hari ini aku yakin pasti menang..". Soal apakah memang kesebelasan
PSSI memenangkan pertandingan tidak ada seorangpun yang tahu sampai
pertandingan selesai, nyatanya PSSI memang sering banyak kalahnya dibandingkan
menangnya..
Demikian closing speech dari saya, silahkan anda
menyampaikan bagian anda, setelah itu diskusi antara kita berdua saya nyatakan
selesai..
Esra Alfred
Soru :
Sebelum saya mengemukakan closing speech saya,
saya ingin klarifikasi beberapa hal dakam closing speech anda.
[[[[Baiklah pak Esra Alfred Soru, ternyata anda
memilih untuk menjawab panjang-lebar pertanyaan yang saya ajukan padahal itu
berbentuk pertanyaan tertutup yang bisa dijawab Yes or No saja untuk
menggambarkan posisi anda, apakah sebagai orang yang benar-benar Kristen atau
hanya Kristen KTP. Ini membuat pandangan saya 'agak tertutup' untuk bisa
menilai anda. Namun saya simpulkan anda menyatakan diri memang sebagai orang
Kristen yang sungguh-sungguh, karena itu anda menyatakan pasti mati dalam
keadaan beriman kelak, karena tidak ada peluang bagi Kristen sungguh-sungguh
untuk menjadi tidak beriman, maka sekarang anda sudah tahu apa yang akan
terjadi terhadap kematian anda nantinya.]]]]
Esra : Betul sekali! Dan saya menjelaskan panjang
supaya agar bisa memberikan dasar2 dari keyakinan saya itu.
=====
[[[[[Saya akah menyampaikan 'closing speech' yang
merupakan pendapat subjektif saya terhadap jalannya diskusi, dan setelah itu
giliran anda untuk menyampaikannya.
Kesimpulan yang saya dapatkan dari penjelasan yang
diberikan :
1. Aturan tentang kebaikan dan perbuatan dosa
merujuk kepada firman Tuhan dalam alkitab, namun kebaikan yang dilakukan harus
dilandasi oleh iman, jadi sekalipun bentuk kebaikan yang ada dalam alkitab
dilakukan oleh orang yang tidak beriman, maka itu tidak ada nilainya sama
sekali, orang tersebut tetap tidak mendapatkan keselamatan di dunia apalagi di
akhirat.]]]]]]
Esra : Konteks pembahasan kita adalah keselamatan
akhirat, jadi kita tidak bahas keselamatan di dunia ini. Tapi yg ttg akhirat,
kesimpulan anda benar.
[[[[[2. Bentuk dosa juga merujuk kepada alkitab,
terdapat perbuatan yang dikategorikan sebagai dosa, namun apabila alkitab
menyataan itu didasasri sesuatu yang dibolehkan maka itu tidak termasuk dosa,
misalnya berperang (membunuh) atas dasar membela tanah air, namun karena tidak
disebutkan alkitab, membunuh demi membela agama dan iman justru tidak
dibenarkan padahal justru hal tersebut lebih penting. ]]]]]
Esra : Penting atau tidak pun harus dilihat dari
Alkitab, bukan dari pertimbangan kita sendiri.
=====
[[[[[Ini bisa menjadi absurd, karena dasar dari
pasukan perang salib untuk menyerang Jerusalem yang diduduki umat Islam sebenarnya
tidak ada bedanya dengan dasar pejuang Indonesia menyerang Jogya yang diduduki
Belanda dalam peristiwa 6 jam di Jogya, George Bush menyerang Irak dan
Afganistan didasari alasan keamanan nasional karena baru saja terkena bom WTC.
Dan anda menyataan itu tidak diperbolehkan oleh alkitab.]]]]]]
Esra : Sejarah perang salib diwarnai dengan
berbagai kepentingan politik untuk menguasai Yerusalem sehingga sukar
dikategorikan sebagai bukan dosa. Soal George Bush menyerang Irak dan
Afganistan, saya tidak terlalu tahu motifnya. Prinsipnya adalah jikalau itu
sifatnya untuk “membela diri” maka itu tidak dosa tetapi jikalau itu dilandasi
kebencian dan nafsu untuk menguasai / membalas dendam, maka itu adalah dosa.
[[[[[[3. Dengan konsep keselamatan seperti ini,
bisa terjadi seorang Kristen yang mendzalimi umat beragama lain akan masuk
surga sedangkan pihak yang didzalimi masuk neraka tanpa punya kesempatan untuk
membela dirinya. Ketika misalnya dia dibunuh maka dosa pembunuhan oleh Kristen
pasti ditebus Yesus, padahal seandainya orang tersebut tidak dibunuh dan
melanjutkan hidupnya masih terbuka kesempatan untuk menjadi orang yang percaya.
Pembunuhan justru menutup peluang tersebut dan si Kristen yang telah menutup
pintu keselamatan tetap ditebus dosanya.]]]]]
Esra : Hidup mati manusia bukan ada di tangan
manusia melainkan dalam tangan Tuhan. Bahkan satu pembunuhan pun tidak bisa
terjadi jikalau Tuhan tidak mengijinkannya. Sehingga apabila ada orang yang
tidak percaya yang mati dibunuh, dan dengan demikian kesempatan untuk
percayanya tertutup, dari sudut pandang manusia kelihatannya si Kristen yg
menutup kesempatan itu, tetapi dari sudut pandang Tuhan yang memegang nafas
hidup manusia, kesempatan itu ditutup oleh Tuhan. Ini tentu menjadi isu yang
lain untuk dibahas, tetapi tempatnya bukan di sini.
[[[[[4. Konsep keselamatan Kristen yang menyatakan
begitu menyatakan iman, maka dosa yang dilakukan setelah itu pasti akan
ditebus, bisa memunculkan manusia yang melakukan 'dosa yang disadari' karena
mengakuinya sebagai akibat kelemahan yang ada dalam dirinya, sekaligus masih
meyakini tidak akan menerima akibat apa-apa dari dosa tersebut. Kristen yang
berzina menyadari perbuatan tersebut merupakan dosa dan menyadari bahwa itu
akibat kelemahan yang tidak mungkin dihindari, lalu menyatakan hal tersebut
sudah ditebus Yesus. Kristen akan terus melakukan dosa yang disadarinya memang
merupakan dosa, penebusan oleh Yesus diharapkan akan 'meringankan beban' yang
muncul dalam hati.]]]]]
Esra : Salah 1 ciri dari Kristen yg sungguh2
adalah dia membenci kejahatan dan mencintai kekudusan. Jikalau ada orang yang
dengan sengaja berdosa dengan alasan bahwa dosanya akan / sudah ditebus, justru
itu membuktikan dia bukan sungguh2 orang percaya. Alkitab melarang kita berbuat
dosa, tetapi kelemahan seseorang bisa membuat dosa itu terjadi, untuk kasus
seperti itu dosa itu ditebus ( 1 Yoh 2:1-2). Tuhan tidak bisa ditipu dengan
motivasi hati yg salah bukan?
=====
[[[[[4. Konsep keselamatan Kristen (yang
benar-benar beriman) sama sekali tidak membuka peluang lagi untuk tidak
mendapatkan keselamatan, karena begitu menyatakan percaya maka roh kudus sudah
bekerja, iman tidak akan lepas, dan dosa yang akan dilakukan pasti ditebus.
Pernyataan terakhir anda yang menyebutkan anda pasti mati dalam iman kelak, dan
artinya anda sudah mengetahui dari sekarang bahwa anda akan mati dalam
keselamatan, mengoreksi jawaban anda terdahulu yang meyatakan tidak seorangpun
Kristen yang tahu dalam keadaan bagaimana dia akan mati kelak.]]]]]]
Esra : Saya tidak pernah menyatakan bahwa tidak ada
orang Kristen yang bisa tahu bagaimana dia mati kelak? Yang saya katakan adalah
karena iman sifatnya subyektif, kita tidak bisa tahu kesungguhan iman
seseorang. Hanya dia dan Tuhan yang tahu itu. Itu tidak bertentangan dengan
saya sendiri meyakini iman dan keselamatan saya. Untuk orang lain saya tidak
tahu / yakin, untuk diri saya, saya yakin. Itu sama sekali tidak bertentangan.
======
[[[[[Ini mengindikasikan bahwa sebenarnya ketika
seorang Kristen menyatakan dirinya sebagai Kristen, dia sendiri tidak mengetahui
apakah dirinya merupakan Kristen yang sungguh-sungguh atau bukan (Kristen KTP).
Ini sangat manusiawi karena setelah itu mereka tetap melakukan dosa, dan dosa
akan 'menggerus' keimanan yang memuculkan keraguan kembali. ]]]]]]]
Esra : Bisa saja ada kesalahmengertian bahwa
dengan adanya dosa yang masih diperbuat berarti seseorang bukan Kristen sejati.
Tetapi itu adalah kesalahan pengertian. Jikalau orang benar2 memahami Kitab
Suci bahwa bahkan seorang yang sudah benar2 Kristen pun masih bisa melakukan
dosa, maka adanya dosa tidak lantas menjadikan orang itu ragu akan iman dan
kepastian keselamatannya. Keraguan akan hal itu hanya dilandasi oleh
ketidakmengertian akan ajaran Kitab Suci ttg itu.
====
[[[[[[Tindakan untuk mengutip ayat alkitab ketika
menjawab tuntutan agar mereka menyatakan diri sudah pasti selamat merupakan
reaksi logis untuk mencari 'catelan' agar keraguan tersebut bisa dihilangkan.
Tentu saja sebagai manusia, saya tidak bisa menyelami isi hati orang Kristen,
saya hanya bisa menduga-duga saja. Yang mengetahui hanyalah Allah sebagai pihak
Yang Maha Mengetahui segala isi hati manusia.
Melalui jalan diskusi ini saya bisa mengkonfirmasi
apa yang Dia sampaikan tentang ini :
Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa)
kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang
lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar. Dan sekali-kali
mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena
kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan Allah
Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya. (Al-Baqarah 94-95).
Sebagai analoginya, kepastian keselamatan daam
konsep Kristen mungkin bisa digambarkan ibarat supporter PSSI yang menyanyikan
lagu 'Garuda Didadaku' ketika menyemangati kesebelasannya di stadion
:"Hari ini aku yakin pasti menang..". Soal apakah memang kesebelasan
PSSI memenangkan pertandingan tidak ada seorangpun yang tahu sampai
pertandingan selesai, nyatanya PSSI memang sering banyak kalahnya dibandingkan
menangnya..]]]]]
Esra : Hehehe….. anda menilai secara salah. Biar
saya beritahu bahwa keyakinan keselamatan seorang Kristen bukanlah lahir dari
upaya menutupi keraguan.
Keyakinan keselamatan itu bukanlah keyakinan yang
dipaksakan, dimana orang itu berusaha meyakin-yakinkan dirinya sendiri bahwa ia
pasti akan masuk surga. Keyakinan yang benar datang / diberikan oleh Roh Kudus.
Ini terlihat dari Ro 8:16 yang menunjukkan bahwa Roh Kudus itu meyakinkan kita
bahwa kita adalah anak-anak Allah. Karena keyakinan ini diberikan oleh Roh
Kudus, maka keyakinan ini akan ada tanpa dipaksakan. Pada waktu ditanya:
‘Apakah kalau kamu mati kamu yakin akan masuk surga?’, maka dengan hati yang
sungguh-sungguh yakin, ia bisa berkata ‘Ya!’. Jadi ini tidak sama dengan
supporter PSSI.
16 minutes ago · Like
Esra Alfred
Soru :
[[[[[Demikian closing speech dari saya, silahkan
anda menyampaikan bagian anda, setelah itu diskusi antara kita berdua saya
nyatakan selesai..]]]]]
Esra : Baiklah! Berikut ini adalah closing speech
saya.
Dengan mengacu pada thread yang anda angkat, dan
juga jalannya diskusi, maka saya akan mengemukakan 2 hal :
1. Tentang dosa
------------------------
Dasar dari ajaran Kristen adalah Kitab Suci. Dan
karena itu maka menentukan sesuatu perbuatan adalah dosa atau bukan harus
mengacu pada Kitab Suci karena Kitab Suci / Firman Tuhan.
Ini terlihat dari:
2Tim 3:16 - “Segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar, UNTUK MENYATAKAN KESALAHAN, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”.
Jadi ayat ini mengatakan bahwa salah satu fungsi
Firman Tuhan adalah untuk menunjukkan kesalahan / dosa-dosa kita.
1Yoh 3:4 yang berkata bahwa “dosa adalah
pelanggaran hukum Allah”.
Ro 3:20b - “oleh hukum Taurat orang mengenal
dosa”.
Dalam setiap negara ada undang-undang. Apakah
tindakan kita salah atau benar tidak didasarkan pada pandangan umum ataupun
pandangan pribadi, tetapi didasarkan pada undang-undang tersebut. Tidak peduli
kita menganggap tindakan kita itu benar, ataupun seluruh masyarakat menganggap
tindakan kita itu benar, tetapi kalau undang-undang menganggap kita salah, maka
kita salah.
Kitab Suci / Firman Tuhan adalah undang-undang
yang Allah berikan kepada kita, dan karena itu Kitab Suci / Firman Tuhan ini
adalah standard hidup kita.
Karena itu kalau Kitab Suci menyetujuinya suatu
tindakan, tindakan itu bukan dosa. Sebaliknya kalau Kitab Suci mengecamnya /
menganggapnya sebagai dosa, maka itu adalah dosa.
2. Tentang keyakinan keselamatan seorang Kristen
--------------------------------------------------------------
Orang Kristen sejati adalah seorang yang mempunyai
keyakinan keselamatan. Jikalau seorang ditanya “kalau kamu mati malam ini,
yakinkah kamu bahwa kamu akan masuk surga?” Kalau jawabannya ‘tidak’, itu
menunjukkan orang itu bukan kristen atau bukan kristen yang sejati alias
Kristen KTP.
Lalu apa dasarnya kekristenan mempunyai keyakinan
keselamatan?
a. KRISTEN ADALAH AGAMA YANG HANYA MENGANDALKAN
IMAN KEPADA YESUS KRISTUS UNTUK KESELAMATAN.
Dalam agama lain perbuatan baik menentukan
keselamatan, atau setidaknya mempunyai andil dalam keselamatan. Ini menyebabkan
dari sudut agama itu sendiri tidak mungkin ada keyakinan keselamatan, karena
siapa yang bisa tahu banyaknya dosa atau perbuatan baik yang ia lakukan selama
hidupnya? Tetapi dalam kekristenan, keselamatan didapatkan hanya karena iman
kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan karena itu orang kristen bisa,
dan bahkan harus, mempunyai keyakinan keselamatan.
b. ADANYA AYAT-AYAT KITAB SUCI YANG MENUNJUKKAN
BAHWA ORANG KRISTEN HARUS YAKIN AKAN KESELAMATANNYA.
1Yoh 5:13 - “Semuanya ini kutuliskan kepada kamu,
supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki
hidup yang kekal”.
Rom 8:16 - “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan
roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah”.
Arti Rom 8:16 ini adalah bahwa Roh Kudus
meyakinkan kita yang percaya bahwa kita adalah anak Allah, dan kalau kita yakin
bahwa kita adalah anak Allah, maka kita pasti akan yakin akan keselamatan kita.
c. ORANG KRISTEN SEJATI HARUS PERCAYA BAHWA
KRISTUS MATI DISALIB UNTUK MENEBUS SEMUA DOSANYA, BAIK DOSA YANG LALU, YANG
SEKARANG, MAUPUN YANG AKAN DATANG, TANPA KECUALI.
Hal ini ditunjukkan oleh kata-kata ‘segala’ atau
‘semua’ dalam ayat-ayat di bawah ini:
Kol 2:13 - “Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh
pelanggaran-mu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidup-kan
Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni SEGALA pelanggaran kita”.
1Yoh 1:7,9 - “Tetapi jika kita hidup di dalam
terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan
seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari
pada SEGALA dosa. ... Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan
adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
SEGALA kejahatan”.
Tit 2:14 - “yang telah menyerahkan diriNya bagi
kita untuk mem-bebaskan kita dari SEGALA kejahatan dan untuk menguduskan bagi
diriNya suatu umat, kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat baik”.
Sekarang, bisakah orang yang percaya bahwa Yesus
mati menebus semua dosanya masih ragu-ragu akan masuk surga? Dosa yang mana
yang menyebabkan ia berpikir bahwa ia masih bisa masuk neraka? Bukankah ia
percaya SEMUA dosanya sudah ditebus? ‘Percaya bahwa Yesus mati untuk SEMUA
dosanya’ dan ‘takut kalau-kalau ia akan masuk ke neraka / tidak yakin ia akan
masuk surga’ adalah 2 hal yang kontradiksi / bertentangan, yang tidak mungkin
bisa ada dalam diri seseorang secara bersamaan. Jadi, kalau seseorang betul-betul
percaya bahwa Yesus telah mati untuk semua dosanya (yang lalu, yang sekarang,
maupun yang akan datang, tanpa kecuali), maka ia pasti yakin akan masuk surga.
Dalam hidupnya ia memang masih berdosa dan akan
berbuat dosa lagi terus sampai ia mati. Tetapi kalau ia percaya bahwa Kristus
telah mati untuk semua dosanya, termasuk semua dosa-dosa yang akan datang, maka
tidak ada alasan bagi dia untuk meragukan keselamatannya. Sebaliknya, kalau ia
masih tidak yakin akan masuk surga atau masih takut kalau-kalau akan masuk
neraka, maka itu menunjukkan bahwa ia tidak percaya bahwa Yesus telah mati
untuk SEMUA dosanya, dan ini menunjukkan bahwa ia hanyalah orang kristen KTP.
Ilustrasi: Anda mempunyai hutang kepada si A. Si B
merasa kasihan kepada anda dan ia lalu membayar semua / seluruh hutang itu, dan
ia lalu memberitakan hal itu kepada anda. Kalau anda betul-betul percaya
kata-kata si B bahwa ia telah membayar seluruh hutang anda kepada si A,
mungkinkah anda masih takut untuk bertemu si A, dengan alasan takut ditagih
hutang? Kalau anda masih takut, itu menunjukkan anda tidak percaya bahwa si B
telah membayar seluruh hutang saudara.
Jadi seorang Kristen yang sejati pasti yakin akan
keselamatannya. Keyakinan keselamatan ini tidak bisa ada pada orang2/ agama
yang menyandarkan keselamatannya pada usaha / perbuatan baik mereka sendiri.
Esra Alfred
Soru :
Sesuai dengan kata-kata anda bahwa setelah saya
berikan closing speech ini maka diskusi kita telah berakhir, maka dengan ini
saya mengucapkan terima kasih pada anda untuk kesempatab berdiskusi ini, semoga
diskusi in imembawa manfaat bagi banyak orang terutama untuk memahami apa yg
dipercayai oleh seorang Kristen, terlepas dari menyetujuinya atau tidak.
Salut untuk anda yang bisa berdiskusi dengan baik.
Semoga banyak rekan Islam yg dapat meniru anda di dalam berdiskusi. GBU.
Arda
Chandra :
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih pak Esra
Alfred Soru atau diskusi ini. Dengan hati yang tulus saya menyampaikan salut
kepada anda yang konsisten untuk menyampaikan apa yang ada dalam ajaran Kristen
sehingga saya mendapatkan input berharga, terlepas bagaimana penilaian saya
tentang hal tersebut.
Salam..
3 komentar:
Saya rasa pak ersa belum yakin dng yesus sebagai juru selamat sebab pak ersa masih mau di dunia dari di surga yang serba enak..kalau dia yakin dosa sudah di tebus kenapa tidak mau ke surga
Semua umat manusia sampai saat ini, masih menunggu hari penghakiman dari Allah, setelah dihakimi, barulah kelihatan siapa yang masuk surga dan siapa yang masuk neraka.
Orang sakit, percaya dan yakin dahulu kepada dokter, barulah dia mau menuruti dan melakukan perintah Dokter,barulah dia memperoleh kesembuhan.
Kalau tidak yakin, maka orang sakit tersebut tidak mungkin mau menuruti dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Dokter.
Demikian halnya dengan orang berdosa.
Percaya dahulu kepada Yesus, baru lah dia mau menuruti petunjuk /perintah Yesus.
Jangan hanya percaya dimulut, tetapi buktikan kepercayaanmu dengan perbuatan.
Posting Komentar