Arda Chandra
:
Saya menangkap penjelasan anda pak Esra Alfred
Soru. Apakah ada ayat alkitab yang mencatat bentuk suatu perbuatan baik yang
harus dijalankan orang yang percaya..? sama halnya dengan bentuk perbuatan
jahat seperti : membunuh, berzina yang jelas dinyatakan larangannya dalam
alkitab.
Adakah misalnya : bersikap dermawan, sedekah,
menolong orang, dll..
Esra Alfred
Soru :
Ada banyak. Misalnya
Saling menolong :
Galatia 6:2 : Bertolong-tolonganlah menanggung
bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Sabar / Mengampuni :
Kolose 3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang
lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam
terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat
jugalah demikian.
Dan masih banyak perbuatan baik lainnya :
Rom 12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita
melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita
menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya
dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya
dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya
dengan sukacita. 12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat
dan lakukanlah yang baik. 12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara
dan saling mendahului dalam memberi hormat. 12:11 Janganlah hendaknya
kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
12:12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah
dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! 12:13 Bantulah dalam kekurangan
orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
12:14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
12:15 Bersukacitalah dengan orang yang
bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! 12:16 Hendaklah kamu
sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara
yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Janganlah menganggap dirimu pandai! 12:17 Janganlah membalas kejahatan dengan
kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! 12:18 Sedapat-dapatnya,
kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut
pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis:
Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman
Tuhan. 12:20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus,
berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas
kepalanya. 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah
kejahatan dengan kebaikan!
Arda
Chandra :
Termasuk :
Matius 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu..
1 Petrus 1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus
di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil
kamu,
Esra Alfred
Soru :
Ya!
Arda
Chandra :
Semua yang tercatat dalam firman tersebut adalah
bentuk dari perbuatan baik, namun sekalipun dijelaskan bentuk perbuatannya
sepanjang tidak dilakukan atas dasar iman maka semua perbuatan tersebut tidak
bisa dikatakan sebagai perbuatan baik. karena bukan termasuk perbuatan baik,
maka orang yang mengerjakan kebaikan tersebut tidak akan mendapatkan
keselamatan. Konsep keselamatan menurut Kristen bukan hanya terkait dengan
keselamatan di akhirat/surga tapi juga keselamatan dalam menjalani hidup di
dunia. Orang tidak beriman yang melakukan perbuatan baik menurut alkitab tidak
akan hidup bahagia, tidak sejahtera, penuh kesengsaraan jiwa karena jauh dari
Yesus.
Suatu ajaran agama akan dikonfirmasikan orang
dengan fakta kehidupan yang dijalani sehari-hari, ketika ada 'discrepancy' maka
pemuka agama tersebut akan mendapatkan pertanyaan logis. Ini berlaku untuk
semua agama termasuk Islam juga..
Manusia dalam menjalani kehidupan memiliki fakta
tentang bentuk perbuatan dan nilai dosa dan kebaikan dari perbuatan tersebut
terkait dengan iman.
Yang paling tinggi adalah kekafiran. Kita tidak
akan bisa mengatakan :"Kafir karena iman", karena ini akan
berkontradiksi. Orang kafir pasti tidak beriman, orang beriman pasti tidak
kafir, tidak bisa digabung..
Berikutnya bentuk perbuatan seperti berzina dan
mencuri. Model perbuatan ini tetap dikatakan sebagai dosa namun ada
bobot-bobotnya. Tidak ada perbuatan ini bisa dikatakan :"saya berzina atas
dasar iman..", atau "Saya mencuri karena iman..". Orang yang
berzina dan mencuri pasti tidak beriman ketika melakukan perbuatan tersebut
terlepas apakah setelah itu mereka kembali dalam kondisi keimanan yang baik.
Namun ada bentuk perbuatan yang sebenarnya
bersifat netral dalam kehidupan, bisa merupakan dosa dan bisa juga merupakan
perbuatan baik. Sengaja saya mengangkat contoh : membunuh untuk mengetahui
bagaimana konsep Kristen dalam menilainya. Dalam penilaian sesuai fakta
kehidupan, membunuh bisa dikatakan suatu kedzaliman kalau atas dasar niat yang
jahat, misalnya seperti yang saya kemukakan : membunuh orang-tua karena ingin
dapat warisan, membunuh untuk merampok, dll, namun sebaliknya penilaian manusia
jadi terbalik ketika perbuatan yang sama dilakukan atas dasar membela diri.
Para pejuang kemerdekaan Indonesia melakukan perang (artinya membunuh lawan)
dan itu dinilai suatu perbuatan baik, mereka disebut sebagai pahlawan yang
berjasa. Untuk kasus yang hampir sama, para pahlawan Kristen dalam perang Salib
melakukan peperangan dan pembunuhan atas panggilan agama, ini merupakan suatu
kebaikan (sekurang-kurangnya berdasarkan nilai yang ada pada waktu itu).
Dengan adanya konsep Kristen yang menyatakan :
pembunuhan apapun alasannya adalah suatu dosa, maka ini memunculkan masalah
yang serius dalam menilai perjuangan para pahlawan kemerdekaan, pejuang perang
salib, dll. Mereka yang diperlakukan sebagai pahlawan berjasa akan dikatakan
telah melakukan dosa dari sudut nilai-nilai Kristen. Apalagi pejuang tersebut
bukan beragama Kristen, tidak ada penebusan dosa, padahal apa yang mereka
lakukan memiliki pengarun yang besar termasuk untuk umat Kristen sekarang dalam
menjalankan agama mereka..
Bagimana anda mau menjawab pertanyaan ini..??
Esra Alfred
Soru :
[[[[Semua yang tercatat dalam firman tersebut
adalah bentuk dari perbuatan baik, namun sekalipun dijelaskan bentuk
perbuatannya sepanjang tidak dilakukan atas dasar iman maka semua perbuatan
tersebut tidak bisa dikatakan sebagai perbuatan baik. karena bukan termasuk
perbuatan baik, maka orang yang mengerjakan kebaikan tersebut tidak akan
mendapatkan keselamatan. Konsep keselamatan menurut Kristen bukan hanya terkait
dengan keselamatan di akhirat/surga tapi juga keselamatan dalam menjalani hidup
di dunia. Orang tidak beriman yang melakukan perbuatan baik menurut alkitab
tidak akan hidup bahagia, tidak sejahtera, penuh kesengsaraan jiwa karena jauh
dari Yesus.]]]]
Esra ; Konteks pembahasan kita adalah keselamatan
dalam artian masuk surga. Jangan dilarikan pada keselamatan dalam menjalani
hidup di dunia.
=====
[[[[Suatu ajaran agama akan dikonfirmasikan orang
dengan fakta kehidupan yang dijalani sehari-hari, ketika ada 'discrepancy' maka
pemuka agama tersebut akan mendapatkan pertanyaan logis. Ini berlaku untuk
semua agama termasuk Islam juga..
Manusia dalam menjalani kehidupan memiliki fakta
tentang bentuk perbuatan dan nilai dosa dan kebaikan dari perbuatan tersebut
terkait dengan iman.
Yang paling tinggi adalah kekafiran. Kita tidak
akan bisa mengatakan :"Kafir karena iman", karena ini akan
berkontradiksi. Orang kafir pasti tidak beriman, orang beriman pasti tidak
kafir, tidak bisa digabung..]]]]
Esra : tergantung iman pada siapa. Karena kita
bisa mengatakan suku tertentu yang adalah kafir tetapi mereka memganggap diri
mereka tidak kafir dan kitalah yg kafir. Jadi kafir juga sebenarnya beriman
yakni beriman pada kekafirannya itu.
=====
[[[[Berikutnya bentuk perbuatan seperti berzina
dan mencuri. Model perbuatan ini tetap dikatakan sebagai dosa namun ada
bobot-bobotnya. Tidak ada perbuatan ini bisa dikatakan :"saya berzina atas
dasar iman..", atau "Saya mencuri karena iman..". Orang yang
berzina dan mencuri pasti tidak beriman ketika melakukan perbuatan tersebut
terlepas apakah setelah itu mereka kembali dalam kondisi keimanan yang baik.]]]]
Esra : Kelihatannya anda melihat iman sebagai
sesuatu yang bisa muncul dan hilang pada saat tertentu. Kristen tidak memahami
demikian. Kristen percaya seseorang yang beriman bisa saja jatuh dalam dosa /
mekakukan dosa tertentu karena faktor2 lain misalnya kelemahan, dsb tetapi itu
tidak lantas menjadikan dia bukan orang beriman. Daud orang beriman. Dia tidak
menjadi ornag tidak beriman ketika dia berzinah dengan Betsyeba. Dia adalah
orang beriman tetapi pada saat itu ia jatuh dalam dosa.
======
[[[[amun ada bentuk perbuatan yang sebenarnya bersifat
netral dalam kehidupan, bisa merupakan dosa dan bisa juga merupakan perbuatan
baik. Sengaja saya mengangkat contoh : membunuh untuk mengetahui bagaimana
konsep Kristen dalam menilainya. Dalam penilaian sesuai fakta kehidupan,
membunuh bisa dikatakan suatu kedzaliman kalau atas dasar niat yang jahat,
misalnya seperti yang saya kemukakan : membunuh orang-tua karena ingin dapat
warisan, membunuh untuk merampok, dll, namun sebaliknya penilaian manusia jadi
terbalik ketika perbuatan yang sama dilakukan atas dasar membela diri. Para
pejuang kemerdekaan Indonesia melakukan perang (artinya membunuh lawan) dan itu
dinilai suatu perbuatan baik, mereka disebut sebagai pahlawan yang berjasa.
Untuk kasus yang hampir sama, para pahlawan Kristen dalam perang Salib
melakukan peperangan dan pembunuhan atas panggilan agama, ini merupakan suatu
kebaikan (sekurang-kurangnya berdasarkan nilai yang ada pada waktu itu).]]]]
Esra : Pembunuhan secara umum adalah dosa. Apapun
alasannya. Sepanjang Alkitab tidak memberikan pengecualian. Tetapi ternyata
Alkitab memberikan pengecualian terhadap hokum tersebut di mana itu tidak
dianggap sebagai dosa.
1. Dalam kasus hukuman mati
2. Dalam kasus bela diri nasional.
=======
[[[[Dengan adanya konsep Kristen yang menyatakan :
pembunuhan apapun alasannya adalah suatu dosa, maka ini memunculkan masalah
yang serius dalam menilai perjuangan para pahlawan kemerdekaan, pejuang perang
salib, dll.
Mereka yang diperlakukan sebagai pahlawan berjasa
akan dikatakan telah melakukan dosa dari sudut nilai-nilai Kristen. Apalagi
pejuang tersebut bukan beragama Kristen, tidak ada penebusan dosa, padahal apa
yang mereka lakukan memiliki pengarun yang besar termasuk untuk umat Kristen
sekarang dalam menjalankan agama mereka..
Bagimana anda mau menjawab pertanyaan ini..??]]]]
Esra : Ini sudah saya jelaskan di atas. Tetapi
saya sendiri merasa bahwa perang salib adalah sesuatu yang salah. Kristus tidak
pernah mengajarkan penyebaran agama dengan menggunakan kekerasan / peperangan
seperti itu. Apalagi kalau itu ditunggangi kepentingan-kepentingan politik.
Arda
Chandra :
[[[[Esra ; Konteks pembahasan kita adalah
keselamatan dalam artian masuk surga. Jangan dilarikan pada keselamatan dalam
menjalani hidup di dunia.]]]]
Arda : Baiklah pak Esra Alfred Soru saya tidak
akan memperdalam soal ini dan biarlah menjadi suatu pertanyaan yang akan
dijawab dilain waktu, karena mau tidak mau orang memang akan bertanya..
[[[[Esra : tergantung iman pada siapa. Karena kita
bisa mengatakan suku tertentu yang adalah kafir tetapi mereka memganggap diri
mereka tidak kafir dan kitalah yg kafir. Jadi kafir juga sebenarnya beriman
yakni beriman pada kekafirannya itu.]]]]
Arda : Betul pak, saya memakai istilah 'kafir'
bukan untuk orang yang tidak beriman kepada Islam, tapi tidak beriman kepada
suatu ajaran agama menurut agama tersebut. jadi saya adalah kafir menurut
Kristen, anda adalah kafier menurut Islam. Penjelasan saya tetap saja berlaku
karena kekafiran dan iman adalah 2 hal yang berkontradiksi, tidak bisa
dimasukkan dalam 1 himpunan. kafir = tidak iman, iman = tidak kafir, maka tidak
bisa menggabungkan iman dan kafir, seperti juga halnya menggabungkan A dengan
-A dalam satu himpunan.
[[[[Esra : Kelihatannya anda melihat iman sebagai
sesuatu yang bisa muncul dan hilang pada saat tertentu. Kristen tidak memahami
demikian. Kristen percaya seseorang yang beriman bisa saja jatuh dalam dosa /
mekakukan dosa tertentu karena faktor2 lain misalnya kelemahan, dsb tetapi itu
tidak lantas menjadikan dia bukan orang beriman. Daud orang beriman. Dia tidak
menjadi ornag tidak beriman ketika dia berzinah dengan Betsyeba. Dia adalah
orang beriman tetapi pada saat itu ia jatuh dalam dosa.]]]]]
Arda : Rupanya Kristen memiliki konsep orang tetap
beriman sekaligus melakukan dosa pada saat yang sama. kalau begitu memang benar
contoh apa yang saya sampaikan, bahwa Hitler atau Bush tetap beriman ketika
melakukan pembunuhan, para pahlawan perang salib tetap beriman ketika melakukan
peperangan, sama halnya seperti Daud yang tetap beriman ketika melakukan perzinahan..
Lalu mengapa anda meragukan keimanan para pahlawan
perang salib, Hitler, dll kalau anda tidak meragukan keimanan Daud..??
[[[[Esra : Pembunuhan secara umum adalah dosa.
Apapun alasannya. Sepanjang Alkitab tidak memberikan pengecualian. Tetapi
ternyata Alkitab memberikan pengecualian terhadap hokum tersebut di mana itu
tidak dianggap sebagai dosa.
1. Dalam kasus hukuman mati
2. Dalam kasus bela diri nasional.]]]]
Arda : Wah..ini jadi lain lagi pak Esra Alfred
Soru sebelumnya anda mengatakan membunuh adalah dosa apapun niat dan alaasan
yang mendasarinya, sekarang mengatakan ada pengecualiannya.. kalau dalam kasus
bela nasional saja bisa dikatakan tidak berdosa, lalu mengapa dalam hal bela
agama dan keimanan masih dikatakan berdosa..?? mana yang lebih tinggi nilainya
menurut anda..??
Satu hal lagi soal menilai suatu pembunuhan pak
Esra Alfred Soru, terkait dengan pengorbanan Ibrahim dan pembunuhan Yesus
Kristus..
Kalaulah Ibrahim waktu itu menolak perintah Tuhan
untuk membunuh anaknya, maka justru tidak membunuh akan dinilai sebagai suatu
dosa, sebaliknya melakukan pembunuhan merupakan perbuatan mulia karena
dikategorikan sebagai kepatuhan kepada Tuhan.
Demikian juga dengan peristiwa pembunuhan Yesus.
Seandainya Yahudi dan Romawi tidak membunuh beliau, maka tidak akan ada
penebusan dosa bagi umat Kristen, sekalipun niat dari Yahudi/Romawi tersebut
didasari dengan alasan yang jahat. Apabila mereka tidak melakukan pembunuhan
atas dasar niat jahat tersebut maka Kristen tudak akan mendapat penebusan dosa.
Pembunuhan dilarang oleh firman dan dikatakan
sebagai suatu dosa, namun alkitab sendiri mencatat ada pembunuhan yang
dilakukan justru meruoakan suatu kepatuhan kepada Tuhan dan mendatangkan
kebaikan bagi umat Kristen sendiri.
Bagaimana tanggapan anda soal ini..?? apakah ini
juga termasuk pengecualian..?
Ersa Alfred
Soru :
[[[[Wah..ini jadi lain lagi pak Esra Alfred Soru
sebelumnya anda mengatakan membunuh adalah dosa apapun niat dan alaasan yang
mendasarinya, sekarang mengatakan ada pengecualiannya.. ]]]]
Esra : Saya memang mengatakan demikian sebelumnya,
tetapi anda juga perlu perhatikan batasan2 yang saya berikan yakni apa yang
dikatakan Kitab Suci. Jadi kalau apa yang diperintahkan Kitab Suci haris
dilakukan, apa yang dilarang Kitab Suci tidak boleh dilakukan. Apa yang Kitab
Suci anggap sebagai dosa kita tidak boleh menganggapnya bukan dosa. Dan apa
yang Kitab Suci tidak anggap sebagai dosa kita tidak boleh anggap sebagai dosa.
Karena itu pernyataan membunuh dengan alasan apapun tetap dosa juga harus
dibandingkan dengan Kitab Suci. Tidak bisa kalimat itu ditafsirkan terlepas dari
Kitab Suci. Jadi maksud saya adalah kalau Kitab Suci tidak membenarkan itu,
alasan apapun untuk membunuh tetap harus dianggap sebagai dosa.
======
[[[[kalau dalam kasus bela nasional saja bisa
dikatakan tidak berdosa, lalu mengapa dalam hal bela agama dan keimanan masih
dikatakan berdosa..?? mana yang lebih tinggi nilainya menurut anda..??]]]]
Esra : Karena Kitab Suci tidak pernah membenarkan
orang membunuh orang lain demi pertahankan agamanya. Apalagi dalam contoh yang
anda angkat yakni membunuh orangtua sendiri
======
[[[[Satu hal lagi soal menilai suatu pembunuhan
pak Esra Alfred Soru, terkait dengan pengorbanan Ibrahim dan pembunuhan Yesus
Kristus..
Kalaulah Ibrahim waktu itu menolak perintah Tuhan
untuk membunuh anaknya, maka justru tidak membunuh akan dinilai sebagai suatu
dosa, sebaliknya melakukan pembunuhan merupakan perbuatan mulia karena
dikategorikan sebagai kepatuhan kepada Tuhan.]]]]
Esra : Sudah saya katakan bahwa dosa atau tidak
harus bergantung Kitab Suci / Firman Tuhan. Nah, mengorbankan anak bagi dewa,
adalah sesuatu yang umum di dalam semua agama-agama kafir pada zaman itu.
Tetapi mulai zaman Musa, hal seperti ini dilarang (bdk. Im 18:21 Im 20:2-5 Ul
12:31 Ul 18:10 2Raja-raja 16:3 2Raja-raja 17:17 Yeh 23:39). Tetapi pada zaman Abraham,
jelas bahwa larangan ini belum ada.
Karena itu memang benar bahwa kalau saat itu
Abraham tidak membunuh anaknya, itu menjadi dosa karena itu adalah perintah
Tuhan. Dan sebaliknya kalau membunuh anaknya itu adalah tindakan mulia / taat
karena itu diperintahkan oleh Tuhan. Tetapi seperti saya katakan di atas, itu
tidak bisa jadi patokan untuk saat ini karena belakangan muncul larangan dalam
ayat2 yang saya berikan di atas sehingga membunuh anak sendiri seperti dalam
kasus Abraham akan menjadi dosa. Dan tentu Tuhan juga tidak akan memerintahkan
sesuatu yang Ia sendiri larang bukan?
=======
[[[[Demikian juga dengan peristiwa pembunuhan
Yesus. Seandainya Yahudi dan Romawi tidak membunuh beliau, maka tidak akan ada
penebusan dosa bagi umat Kristen, sekalipun niat dari Yahudi/Romawi tersebut
didasari dengan alasan yang jahat. Apabila mereka tidak melakukan pembunuhan
atas dasar niat jahat tersebut maka Kristen tudak akan mendapat penebusan dosa.]]]]
Esra : Betul! Tetapi pembunuhan mereka atas Yesus
tidak lantas menjadikan mereka tidak berdosa. Mereka tetap berdosa tetapi
Allahlah yang mengubah dosa / kejahatan itu jadi berkat bagi dunia dengan jalan
menjadikan pembunuhan atas Yesus itu menjadi cara penebusan dosa manusia. Jadi
yang baik adalah Allah bukan para pembunuh itu.
Kis 2:21 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama
Tuhan akan diselamatkan.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan
ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah
ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan
mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan
Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
2:23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan
rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa
durhaka.
2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan
melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam
kuasa maut itu.
=====
[[[[Pembunuhan dilarang oleh firman dan dikatakan
sebagai suatu dosa, namun alkitab sendiri mencatat ada pembunuhan yang
dilakukan justru meruoakan suatu kepatuhan kepada Tuhan dan mendatangkan
kebaikan bagi umat Kristen sendiri.
Bagaimana tanggapan anda soal ini..?? apakah ini
juga termasuk pengecualian..?]]]]
Esra : Sudah saya jawab di atas.
(Bersambung)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar