Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5[ImagesOnly]

Style6


Diskusi ini muncul dalam suatu forum lintas agama, tadinya topiknya bukan soal hadits Rasulullah yang menyatakan 'Lonceng adalah seruling syaitan' tapi akhirnya melebar kepada soal ini. 

Setelah menelusuri internet dengan menggoogling bahan yang didiskusikan, saya menemukan kalau persoalan ini sudah dibahas sejak beberapa tahun lalu, jadi bukan merupakan 'barang baru' dan sudah diulang-ulang Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan tambahan referensi bagi para penggiat debat lintas agama.

Friska Oktavia : Sahih Bukhari Volume 1, Book 1, Number 2: Dikisahkan 'Aisha: Al-Harith bin Hisham bertanya kepada Rasul Allah, " O Rasul Allah! Bagaimana caranya inspirasi illahi diturunkan padamu?" Rasul Allah menjawab, "Kadang2 terasa seperti deringan BEL (lonceng), inspirasi seperti ini adalah yang paling kuat terasa dibandingkan inspirasi yang lain ... " 

dimana Muhamad sendiri pernah menyatakan bahwa dering bel adalah alat setan : 

Sahih Muslim Book 024, Number 5279: Abu Huraira mengisahkan bahwa Rasul Allah berkata, "Bel adalah alat musik setan." 

Tapi dongengnya bagus juga. Hihihiii 



Arda Chandra : Ini juga pakai ilmu cocok-cocokan, haditrsnya adalah : 

Shahih Muslim 3950: Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il Ya'nun bin Ja'far dari Al 'Ala dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lonceng itu adalah seruling setan." 

Maksudnya terkait dengan bermusik yang menggunakan lonceng, bukan soal bunyi lonceng. Berdasarkan hal ini para ulama ada yang menfatwakan mengharamkan bermain dan mendengarkan musik. 

Friska Oktavia : dan wahyu turun seperti bunyi lonceng. Jibril meniup seruling setan. 

Arda Chandra : Jibril tidak sedang bermain musik ketika menurunkan wahyu, Bel sebagai alat seruling setan terkait dengan kegiatan menjadikannya sebagai sarana bermusik, Faktanya ketika umat Islam membicarakan tentang tanda untuk masuknya waktu shalat, membunyikan bel merupakan usulan alternatifnya dan ditolak karena sudah dipakai oleh gereja : 

Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah anshor, “Nabi memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat’. Namun Nabi tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai teropet. Nabipun tidak setuju, beliau bersabda, ‘Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar, ‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Robbihi pulang dalam kondisi memikirkan agar yang dipikirkan Nabi. Dalam tidurnya, beliau diajari cara beradzan.” (HR. Abu Daud, shahih) 

Friska Oktavia : kalo main musik pasti ada bunyinya dong. Kalo bel alat musik setan. Berarti bunyi bel adalah dari setan. Betul betul betul 

Arda Chandra : Musik tentu ada bunyi, tapi tidak semua bunyi menjadi musik.. 

Friska Oktavia : kita lagi ngomongin bunyi bel jadi bunyi bel dari setan atau bukan. Jelas kan bel alat musik setan. 

Arda Chandra : haditsnya berbunyi bel merupakan seruling syaitan itu konteksnya menjadikan bel sebagai alat bermusik, soal musik itu yang menjadi persoalannya, bukan soal bel. Buktinya ketika umat Islam memikirkan cara panggilan untuk shalat, membunyikan bel menjadi salah satu usulan mereka. 

Friska Oktavia : bel untuk bermusik kan mengeluarkan bunyi. yang jadi masalah muhamad menerima wahyu seperti deringan lonceng 

Sahih Bukhari Volume 1, Book 1, Number 2: Dikisahkan 'Aisha: Al-Harith bin Hisham bertanya kepada Rasul Allah, " O Rasul Allah! Bagaimana caranya inspirasi illahi diturunkan padamu?" Rasul Allah menjawab, "Kadang2 terasa seperti deringan BEL (lonceng), inspirasi seperti ini adalah yang paling kuat terasa dibandingkan inspirasi yang lain ... " 

Arda Chandra : Musik memang berbunyi, tapi tidak semua bunyi adalah musik.. khan sudah dijawab ‪ 
Bel rumah, alarm, dll seruling syaitan donk.. 
dering telepon... ? 

Friska Oktavia : karena lonceng adalah alat musik setan maka suara yang dikeluarkan lonceng pastilah musik dari setan. Makanya di rumah jangan pake bel. Bisa masuk neraka dan mengundang jibril. 

Sunan Abu Dawud, Book 34, Number 4218: Dikisahkan oleh Umar ibn al-Khattab: Ibn az-Zubayr berkata bahwa seorang wanita langganannya membawa anak perempuan az-Zubayr kepada Umar ibn al-Khattab dan dia mengenakan bel di kakinya. Umar memotongnya (bell itu) dan berkata bahwa dia mendengar Rasul Allah berkata: Terdapat setan di setiap bell. 

Arda Chandra : Hadits tersebut ada di Lidwa Abu Daud no. 3694 dan dhaif. ‪ kalau mau cari dengan derajat yang lebih baik ada pada Sunan Nasa'i 5127, atau juga Abu Daud 3695. Semuanya bicara soal memakai lonceng dalam konteks musik : 

Hadits Kedelapan : Haramnya Lonceng 

Haramnya musik juga dikaitkan dengan haramnya keberadaan lonceng di dalam rumah. Dan memang ada beberapa hadits yang secara tegas mengharamkan lonceng, di antaranya : Lonceng itu adalah serulingnya setan (HR. Muslim)

Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat jul-jul dan lonceng. Dan malaikat tidak akan menemani orang-orang yang di rumah mereka ada anjing dan lonceng. (HR. Muslim) 

Bahwa Rasulullah SAW memerintahkan agar untuk memotong lonceng dari leher unta pada hari Badar. (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban) 

http://www.ustsarwat.com/v.php?id=100&=halal-haramnya-musik-dalam-deretan-dalil-dalil-syari.htm 

Arda Chandra : Membuang lonceng dari rumah Bila sekiranya di rumah kita ada lonceng-lonceng yang digantung serupa dengan naqus/lonceng gereja dalam hal suara ataupun model/bentuknya, walaupun tujuan kita hanya sebagai hiasan, maka singkirkanlah. Karena Nabi bersabda dalam hadits yang disampaikan Abu Hurairah : 

“Lonceng itu adalah seruling setan.” (HR. Muslim no. 5514) 

 Masih dari Abu Hurairah, ia memberitakan sabda Rasulullah : “Para malaikat tidak akan menyertai perkumpulan/rombongan yang di dalamnya ada anjing atau lonceng (yang biasa dikalungkan di leher hewan, pen.).” (HR. Muslim no. 5512) 

Para malaikat adalah tentara Ar-Rahman. Mereka selalu berada dalam permusuhan dengan tentara setan. Maka, bila di suatu tempat tidak ada tentara Ar-Rahman, siapa gerangan yang menguasai tempat tersebut? Tentu para tentara setan. Apa sebabnya para malaikat menjauhi lonceng? Ada yang mengatakan karena jaras/lonceng menyerupai naqus yang biasa dibunyikan di gereja. Ada pula yang berpandangan karena lonceng termasuk gantungan yang terlarang bila dipasang di leher. Ada juga yang berpendapat karena suara yang ditimbulkannya. Pendapat yang akhir ini diperkuat dengan riwayat: “Lonceng itu adalah seruling setan.” (Al-Ikmal 6/641, Al-Minhaj 13/321) 

Yang umum kita lihat, lonceng-lonceng itu digantungkan di leher hewan peliharaan. Dari lonceng tersebut keluarlah suara berirama bila hewan yang memakainya berjalan atau menggerak-gerakkan lehernya. Tentunya menggantung lonceng seperti ini dibenci dengan dalil hadits di atas. ‪

http://asysyariah.com/membentengi-rumah-dari-setan-2/ 

Hadits yang menyinggung soal bel/lonceng memang dikaitkan dengan soal bermusik yang bisa melalaikan, jadi maksud : lonceng sebagai seruling syaitan itu terkait dengan tujuan memakainya untuk musik, bukan terkait bendanya. 

Arda Chandra : Soal lonceng dikaki, mungkin ini juga bisa dijadikan referensi untuk menjelaskannya mengapa tidak dibolehkan : 

QS 24:31...Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan... 

Memakai gelang kaki bagi wanita Islam dengan bunyi loceng itu terlalu kuat sehingga menarik perhatian rekan sekerja yang lain untuk berpaling melihat ke arahnya dikira bercanggah dengan tata cara pemakaian dan pergaulan seorang wanita Muslimah dan Mukminah. Itu sebabnya memakai loceng kaki bagi wanita dihukum haram apabila bertujuan sedemikian dan pemakaian hiasan sedemikian perlu dielakkan. ‪

http://i-malaysiakini.com/2012/02/hukum-wanita-memakai-loceng-di-kaki/ 

Jadi memang pengharaman lonceng terkait dengan tujuannya, dan bukan soal bendanya. kalau kita simak bunyi hadits 'lonceng adalah seruling syaitan', dan bukan misalnya 'lonceng berasal dari syaitan', atau juga 'lonceng adalah bunyi yang datang dari syaitan'. Mengapa harus pakai kata 'seruling'..? kita lihat hadits lain : 

Diriwayatkan dari Abi Umamah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya Allah SWT telah mengutusku menjadi rahmat dan petunjuk bagi alam semesta. Allah SWT telah memerintahkan aku untuk menghancurkan seruling dan alat-alat musik”. (HR. Ahmad) 

Hadits tersebut memang mengkaitkan lonceng dengan bermusik, karena Rasulullah mengistilahkannya dengan 'seruling', bukan menyangkut semua bunyi lonceng. Menurut saya pemakaian lonceng untuk bel sekolah atau pabrik, ataupun alarm, diperbolehkan karena tujuannnya bukan sebagai musik. 

Maka ketika Jibril datang seperti suara bunyi lonceng bukan diartikan Jibril mau bermain musik merdu untuk melenakan atau melalaikan (buktinya nabi Muhammad merasakan hal ini berat diterimanya) tapi sebagai tanda/alarm datangnya wahyu. 

Friska Oktavia : jadi bukan loncengnya/bendanya tapi dilihat dari tujuannya untuk musik atau bukan. Tapi ada hadist juga yang melarang lonceng sebagai perhiasan baik manusia atau hewan. 

Aku hargai usaha anda dalam menjelaskan mengenai lonceng ini, karena biasanya muslim pasti akan bilang kalau hadist tersebut palsu bla bla bla. 

Jadi bunyi lonceng seperti apa yang adalah seruling setan, kan bunyi lonceng gak berbeda itu-itu aja. Sepertinya lonceng tidak dipakai untuk bermusik. 

Arda Chandra : Dilihat dari tujuannya, kelihatannya dijaman dulu lonceng merupakan alat musik utama selain seruling, rebana karena belum ada gitar listrik, orgen, dll. Mereka memakai alat tersebut untuk bersenang-senang dan melalaikan diri. Saya sendiri kurang tahu persis bagaimana bentuknya, namun dari banyaknya hadits terkait dengan pelarangan lonceng memang menunjukkan itu dalam konteks musik yang melalaikan. 

Yang jelas menyatakan Jibril adalah syaitan karena adanya hadits 'lonceng merupakan seruling syaitan' merupakan kesimpulan yang terlalu sembrono, karena hasil dari kedatangan Jibrik tersebut adalah Al-Qur'an, kitab yang sampai sekarang berhasil melepaskan milyaran manusia dari kegelapan menuju cahaya, sebelumnya mereka menyembah berhala baik berupa patung ataupun manusia yang dilantik sebagai Tuhan, beralih hanya menyembah Allah. 

Friska Oktavia : itu kan kata muslim... gak ada yang tau bunyi lonceng untuk musik tuh seperti apa dan bunyi lonceng yang di dengar muhamad seperti apa...yang jelas itu adalah bunyi lonceng 

Dari Aisyah Ummul Mukminin r.a. bahwa Harits bin Hisyam r.a. bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Ya Rasulullah, bagaimana caranya wahyu turun kepada Anda?” Rasulullah menjawab, “kadang-kadang wahyu itu datang kepadaku seperti bunyi lonceng. Itulah yang sangat berat bagiku. Setelah bunyi itu berhenti, aku baru mengerti apa yang disampaikannya. Kadang-kadang malaikat menjelma seperti seorang laki-laki menyampaikan kepadaku dan aku mengerti apa yang disampaikannya,” Aisyah berkata, “Aku pernah melihat Nabi ketika turunnya wahyu kepadanya pada suatu hari yang amat dingin. Setelah wahyu itu berhenti turun, kelihatan dahi Nabi bersimpah peluh.” Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lonceng adalah seruling setan.” (HR. Muslim, dll) 

Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Malaikat tidak akan menyertai rombongan yang membawa lonceng/genta atau anjing.” (HR. Muslim) 

Jadi kesimpulannya manusia tidak boleh memakai lonceng, tapi Jibril boleh memakainya... ‪

Arda Chandra : Kaset rusak, sudah dijawab diatas ‪silahkan dibantah argumentasi saya dengan jawaban yang logis berdasarkan informasi hadits tersebut.. 


Arda Chandra : Apakah ada lagi argumentasi baru ataupun hadits-hadits lain yang mendukung tuduhan anda? kalau tidak ada saya pikir cukup diskusi soal lonceng ini karena saya tidak begitu suka membuang-buang waktu mengulang komentar yang sudah disampaikan..

Kesimpulan saya : Lonceng itu mempunya banyak fungsi apalagi dijaman dahulu yang belum ada listrik sehingga tidak dikenal alat musik listrik seperti gitar ataupun orgen. Lonceng sangat masuk akal menjadi salah satu sarana bermusik yang utama karena mengeluarkan nada. Namun fungsi lonceng bukan hanya sebagai alat musik saja tapi juga sebagai alat berkomunikasi untuk menyampaikan waktu, jadwal kegiatan, dll. Gereja membunyikan lonceng tentu saja bukan bertujuan untuk memainkan musik, tapi sebagai pemberitahuan waktu dan peribadatan. 

Dijaman saya sekolah dulu dan belum umum adanya bel listrik, lonceng digunakan untuk tanda waktu belajar, itu juga bukan terkait tujuan untuk bermusik.

Maka hadits yang menyatakan : 'lonceng adalah seruling syaitan' berada dalam konteks tersebut, yaitu peringatan untuk tidak berlalai-lalai dengan mendengarkan bunyi musik, bukan terkait dengan keberadaan loncengnya.

Kalau tidak ada hal yang baru lagi, silahkan anda menyampaikan kesimpulan anda..


Friska Oktavia : argumen anda pemakaian lonceng untuk bermusik tidak ada buktinya, ...jadi yang di maksud lonceng adalah seruling setan di situ adalah benda dan bunyinya. dan bunyinya mau bermusik atau tidak yah seperti bunyi lonceng... 

Mungkin muhamad sewaktu berkata lonceng adalah seruling setan bermaksud menghina lonceng gereja, namun akhirnya lupa maklum kan udah tua dan berkata kalau muhamad dapat wahyu seperti bunyi lonceng. 

Arda Chandra : Apakah asumsi anda ini sudah merupakan kesimpulan anda..? maka diskusinya bisa saya tutup. Diskusi ini akan saya muat dalam website yang kami kelola yaitu di : Muslim-menjawab untuk bahan referensi bagi semua pihak.. 

Friska Oktavia : yah tutup aja. 

Arda Chandra : Trims atas diskusinya..

Tentang Arda Chandra

Admin adalah orang-orang yang peduli terhadap kemaslahatan umat, terutama dalam menghadapi tantangan zaman berupa hujatan, fitnah, dan upaya-upaya lain yang mendeskriditkan dunia Islam. "Biodata Penulis".
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Mas Arda Chandra, Friska menyoal kedatangan Jibril dgn suara lonceng itu hanya memanfaatkan celah utk menunjukkan kelemahan Islam menurut angan2nya. Dia persoalkan hal sepele tsb tetapi tdk mempersoalkan hal penting ttg konsep ketuhanan, keselamatan dan kitab suci kristen yg penuh kontradiksi. Jadi, utk melayani perdebatan spt itu, kita tdk perlu menjawabnya scr lengkap karena tujuan dia bukan utk mendapat jawaban yg benar, tetapi utk membenarkan tuduhan mereka. Kita jawab sesuai pertanyaannya, tetapi kita bisa balik menunjukkan kelemahan ajaran agamanya yg lebih fatal.

Ttg apa yg dipersoalkan Friska, permasalahan pokoknya terletak pd perbedaan antara mendengar dan memainkan, dan antara "seperti suara lonceng" dan "lonceng".
Maksudnya, ketika Jibril datang, Muhammad mendengar spt suara lonceng. Dalam kondisi ini, Muhammad sifatnya hanya pasif, hanya mendengarkan suara seperti lonceng. bukan memainkan lonceng. Jadi, Muhammad tdk mengingkari sabdanya sendiri. Selain itu, beliau hanya mengatakan adanya suara seperti lonceng, bukan suara lonceng, jadi tdk otomatis bahwa itu melambangkan suara setan. Di dunia ini banyak suara maupun benda yg mirip tapi tdk sama.

Anonim mengatakan...

Kalau mau jujur: Suara gemerincing lonceng atau dentang-nya , itu bukan-lah menyamai suara musik buat merangkai nada dan lagu.

Jadi kalau menurut hadits....suara lonceng itu tanda kehadiran setan, karena setan menggunakan lonceng sebagai "seruling"nya

Kemudian?

Kutipan :
Hadits shoheh imam al-Bukhari
kitab: Permulaan Wahyu
Nomer Tarqim: 2

Telah menceritakan kepada kami Abdullah Bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepda kami Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari Aisyah Ibu Kaum mu'minin,bahwa

Al Harits bin hisyam bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Rasulullah,bagaimana caranya wahyu turun kdpada engkau?"

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:"Terkadang datang kepadaku seperti suara gemrincing lonceng dan cara ini yg paling berat buatku, lalu terhenti sehingga aku dpat mengerti apa yang disampaikan.
Dan terkadang datang malaikat menyerupai seorang laki-laki lalu berbicara kepadaku maka aku ikuti apa yang dicupakannya".

Aisyah berkata: "Sungguh aku pernah melihat turunnya wahyu kepada Beliau shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari yang sangat dingin lalu terhenti, dan "aku lihat dahi Beliau mengucurkan keringat

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Terlihat dari laporang hadits di atas, muhammad mengalami penderitaan ketika suara lonceng itu datang
Sedangkan penderitaan itu hasil kerja setan [mustahil kalau malaikat yang bikin orang menderita]

suminis mengatakan...

Sdh dijelaskan scr gmblang ternyata blm puas puas org kristen